Yang Lucu-Lucu di Kampung Athens (2)

Makan Siang Gratis di Gereja 

Gereja Good Shepherd di kampus Ohio (foto: Rashmi Sharma)

DI kampung Athens, Ohio, Amerika Serikat, harga makanan di restoran terbilang mahal bagi mahasiswa. Apalagi jika hendak dihitung dengan kurs Indonesia. Jangan pernah sekali pun membandingkannya dengan harga makanan di warteg yang banyak tersebar di penjuru tanah air. Sebab harganya serupa bumi dan langit. Makanya, saya terbilang jarang makan di restoran. Solusinya adalah mesti masak sendiri. Namun, ketika kemalasan menghampiri, solusinya adalah segera mencari makanan gratis. Di manakah gerangan? 

Seorang teman memberikan informasi tentang makan siang gratis setiap hari Rabu di Gereja Good Shepherd di kampus Ohio. Gereja itu letaknya tidak jauh dari Alden Library, yang kesohor dengan pustaka tentang Indonesia. Uniknya, teman ini punya daftar lengkap di mana saja ada makanan gratis. Ia mencatat beberapa gereja yang menyediakan makanan gratis di hari berbeda. Ia juga tahu kapan Islamic Center alias Masjid Athens memberikan makanan gratis. Malah, ia juga punya catatan kapan sinagog alias rumah peribadatan orang Yahudi memberikan makanan gratis. 

Jangan kaget, dalam hal makan siang, jangan sekali-sekali membahas masalah ideologi. Ini soal perut Bung! Pernah sekali, saya dan teman itu salat Jumat di Islamic Center alias masjid. Usai salat, dikeluarkanlah makanan berupa sapi panggang ala Arab. Melihatnya, saya langsung tergiur. Pihak pengurus masjid –yang kebanyakan adalah mahasiswa Arab—lalu mengumumkan kalau makan-makan itu adalah demi merayakan tewasnya Moammar Khaddafi, sang pemimpin Libya. Saya langsung tercekat. 

saat makan gratis di masjid

Tentu saja, saya dan teman itu sangat tidak setuju dengan perayaan kematian Khaddafi dengan cara makan-makan. Bagi kami, terlepas dari perbedaan sikap dalam politik, tidak selayaknya memperingati tewasnya saudara sesama Muslim dengan cara makan-makan dan bergembira. Memang, si Khaddafi itu seorang diktator, tapi jangan ikut merayakan tewasnya dia dengan amat gembira. Ambil saja hikmahnya yakni jangan ikut membangun sistem politik seperti Khaddafi. Namun karena saat itu saya dan teman sedang kelaparan, maka kami cuma diam saja. Ngapain protes-protes. Bisa-bisa, kami tidak dikasih makanan gratis. Apalagi asap daging sapi panggang itu mengepul-ngepul. Yah, demi mengatasi rasa lapar, kami manut-manut aja deh. Jadi ingat Mbah Karl Marx yang bilang kalau sebelum bicara ideologi, maka manusia mesti mengatasi rasa lapar dulu. Makanya, kebutuhan material menjadi basic atau landasan dalam setiap struktur masyarakat. 

mereka yang ngasih makan gratis di gereja
makanan ala bule

saat saya dan teman2 menikmati makan siang gratis
jeruk yang dibagi gratis
suasana makan siang gratis di gereja

Nah, hari ini, saya memberanikan diri ke gereja demi makan siang gratis. Seorang teman yang berjilbab jug ikut bersama kami. Ternyata, rombongan pencari makanan gratis bukan hanya kami saja. Saya melihat sejumlah teman asal Cina juga datang ke gereja itu. Mungkin tujuan pemberian makanan siang gratis ini bukan untuk mahasiswa. Sebab saya melihat banyak kaum homeless (kaum tunawisma) yang datang antri. Banyak juga pekerja miskin yang tinggal di kampung Athens ikut-ikutan datang demi makan siang gratis. Meski ditujukan untuk kaum miskin, tetap saja para mahasiswa ikut ngantri demi makan siang. Kayaknya, mahasiswa di Indonesia dan Amrik punya kesamaan dalam hal mencari makan gratis. Hehehe.

Saya dan teman-teman ikut antri di situ. Makanannya adalah makanan ala barat yakni berupa salad, kacang merah serta macaroni, buah-buahan, dan kue-kue. Saya cukup menikmati makanan ini. Tapi seorang sahabat asal Indonesia justru tidak bisa menikmatinya. Ia hanya melihat kami makan bersama, tanpa menyentuh piringnya sendiri. Usut punya usut, ternyata ia ingin makan nasi. Ia juga ingin makan ikan yang ditumis sambal kecap. Saya menggumam, susah juga nih. Udah jelas makan gratisan, mestinya terima aja apa yang dikasih. Eh, si dia malah ngotot dan pengen minta nasi serta ikan tumis sama pihak gereja. Wah kalo udah gini, mending saya kabur aja deh! 



1 komentar:

Mayya mengatakan...

Wah, pasti seru banget ya bisa makan rame-rame begitu *ya iyalah apalagi gratis hehehe*

Salam kenal ya mas! ^^

Posting Komentar