MAHAVIDYA NEELA SARASVATY


Anakku sayang….
KU namakan engkau MAHAVIDYA NEELA SARASVATY . Ada sejumlah harapan agar kelak nama ini bisa membawa keberkahan atasmu. Dalam bahasa Sansekerta, Mahavidya bermakna the great wisdom atau kebijaksanaan agung. Neela adalah biru. Sejak dahulu ibumu adalah pencinta warna biru dan terobsesi dengan karakter putrid biru dalam fiksi penden yang dituliskannya. Sedangkan Sarasvaty adalah dewi ilmu pengetahuan yang memberikan inspirasi. 

Nama Sarasvaty sudah lama kupersiapkan untukmu.Pertama kutemukan karakter ini saat membaca buku tentang seroang anak yang tinggal di tepi hutan dan setiap hari berdoa agar Sarasvaty datang dan mengatasi kegelapan pengetahuan. Kisahnya inspiratif sebab imu pengetahuan dilihat serupa cahaya yang mengatasi kegelapan situasi. Kisahnya tertancap dalam benak hingga akhirnya kusiapkan nama itu untukmu.

Mahavidya Neela Sarasvaty bisa dimaknai secara sederhana sebagai “Si biru yang kelak punya pengetahuan dan kebijaksanaan serupa dewi-dewi.” Nama ini adalah doa yang semoga menjadi pelita dan menerangi jalan panjang ziarahmu di dunia fana ini. Nama ini adalah harapan dari kami orangtuamu agar kelak engkau memilki pengetahuan yang serupa obor untuk menerangi gelapnya sekitar manusia. Pengetahuanmu akan mejadi mercusuar yang kelak membawa dirimu agar tidak tersesat, menjadi api kecil di kejauhan yang kemudian memandu langkah dan memandu langkah orang banyak. Pengetahuanmu serupa bintang terang yang memandu gerak para pelaut agar tidak terombang-ambing di lautan lepas.

Anakku sayang….
Sebuah nama adalah sebuah harapan. Tahukah kamu seperti apa sebuah harapan itu? Kukisahkan engkau satu patah kisah dalam mitologi Yunani. Suatu hari, untuk menghukum umat manusia karena telah mencuri api dari Gunung Olimpus, Dewa Zeus menyuruh salah satu anaknya, Hephaestus dewa pandai besi, untuk membuat seorang manusia. Maka terciptalah manusia perempuan pertama di dunia. Setelah diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan menjahit serta memberinya pakaian, Aphrodite memberinya kecantikan dan hasrat, para Kharis memakaikan padanya perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota, Apollo mengajarinya bernyanyi dan bermain musik, Poseidon memberinya kalung mutiara, Hera memberinya rasa penasaran yang besar, Hermes memberinya kepandaian berbicara serta menamainya Pandora, bermakna "mendapat banyak hadiah".

Zeus lalu memberikan Pandora pada Epimetheus untuk dinikahi. Prometheus, saudara Epimetheus, berusaha memperingatkannya untuk tidak menerima Pandora tetapi Pandora begitu mempesona sampai-sampai Epimetheus mau menikahinya. Pada hari pernikahan mereka, para dewa memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah dan Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.

Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak itu terdengar suara kerumunan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar. Pandora sadar bahwa dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan segera menutupnya tapi terlambat. Pandora telah melepaskan teror ke dunia yang kelak akan menyiksa manusia karena akan mengalaminya. Masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. 

Anakku sayang…
Kisah ini belum berakhir. Pandora sangat terkejut dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di sana. Ia takut membukanya. Tapi ada suara-suara yang menyuruhnya untuk membuka kotak itu. Setelah dibuka, terbitlah kupu-kupu harapan. Manusia bisa mengalami sakit, kegilaan, penyakit, dan kemalangan, namun harapanlah yang kelak menjadi embun dan membasuh semua kemalangan tersebut. Setiap orang bisa saja bersedih dan merana, tapi harapan adalah cahaya kecil yang memandunya untuk keluar dari smeua kemalangan itu. Harapan menyediakan satu dunia yang indah, menjadi tempat melabuhkan seluruh penyakit, serta menguatkan kaki-kaki agar terus tegar menjalani hari.

Anakku sayang…
Kelak dirimu akan menjadi harapan tersebut. Dirimu adalah kupu-kupu yang hinggap ke manapun jiwa-jiwa yang resah dan membutuhkannya. Dirimu adalah kupu-kupu yang membersitkan bahagia, membiaskan keceriaan, dan mendatangkan tawa atas sedih yang sedang bertahta. Kehadiranmu bukan hanya kupu-kupu harapan bagiku dan ibumu, namun juga untuk sesuatu yang lebih besar. Jika harapan itu seluas samudera, kamu mengharapkan engkau agar menjadi milik umat manusia. Kami mengharapkan engkau bisa seperti dewi-dewi yang memiliki kebijaksanaan dan berbuat sesuatu bagi manusia. 


Demikianlah harapan yang kuletakkan atasmu. Mungkin harapan ini terlampau besar untuk kelak kamu pikul. Tapi bukankah harapan itu adalah doa yang kelak akan kita gapai dengan cara apapun? Tak masalah apakah dirimu menggapainya atau tidak. Cukuplah dirimu punya niat tulis ke arah itu, maka itu sudah menjadi kemajuan besar buatku sebagai ayahmu. Aku tak bermaksud untuk membentuk dirimu serupa tanah lempung. Dirimu tetap punya pilihan-pilihan bebas. Diriku dan ibumu adalah serupa busur yang akan melepaskan dirimu sebagai anak panah untuk menjangkau garis takdirmu sendiri.

Diriku dan ibumu adalah busur, dan kamu anak panah. Aku akan merentang dan melepas lesatanmu. Dan kamu akan menjangkau takdirmu. Bukankah kombinasi kita amat indah?


6 komentar:

dyna mengatakan...

muka ayah banget ^_^

Meike Lusye Karolus mengatakan...

Saras, kayaknya Auntie Athena mengenali baju merahmu deh :*

Yusran Darmawan mengatakan...

thanks meike. ternyata dirimu mengenali baju merah itu. hehehehe

Dwi Ananta mengatakan...

Nama yang indah :) Selamat datang di dunia fana Sarasvaty, selamat mengarungi takdir dan menemukan Sang Kekasih di dunia ini.

Yusran Darmawan mengatakan...

makasih mbak dweedy. senang membaca komenta..

Patta Hindi Asis mengatakan...

kak ady setiawan dan saya terkesan dengan nama putrita kanda. sperti catatan pinggirnya Goenawan--banyak makna dalam sebuah nama sebagai penanda tradisi yang menawan (charming)--apalagi nama dari sansekerta.

smoga menjadi pelita yang menerangi dengan ilmu...

selamat kanda Yus

salam hangat

Posting Komentar