Keajaiban Li Na


TAK ada berita heboh seminggu ini selain berita tentang petenis asal Cina, Li Na. Ia dielu-elukan publik negaranya setelah sukses mengukir sejarah sebagai juara Perancis terbuka. Li Na dianggap mencetak keajaiban karena menjadi petenis Asia pertama yang menjuarai turnamen grand slam.

Media-media Cina langsung mengaitkannya dengan nasionalisme serta etos kerja. Ia dianggap sukses dalam hal membangkitkan harga diri bangsa Cina di lapangan tenis. Petenis yang dijuluki "Bunga Emas" ini disebut-sebut sebagai pembuat keajaiban. "Ini sebuah keajaiban, sebuah terobosan, pertama selama lebih dari 100 tahun tenis," ujar presenter stasiun televisi yang menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut dengan terengah-engah ketika Li melakukan winning shot.

Bagi banyak anak muda di China, Li Na sudah menjadi seorang panutan. Dengan tekadnya yang kuat, senyum lebar, dan kemampuan berbahasa Inggris, dia menjadi simbol kepercayaan diri negara berkembang. "Aku akan meneriakkan kemenanganmu dengan keras sampai suaraku serak! Anda layak mendapatkannya!" tulis Janefree Big Love di Weibo, situs microblogging yang populer di China.

Kita menyebutnya sebagai nasionalisme. Antropolog Benedict Anderson menyebutnya sebagai rasa bersama yang menautkan berbagai kelompok menjadi sebuah kesatuan. Melalui Li Na, bangsa Cina mengokohkan nasionalisme serta hasrat kuat untuk menciptakan keajaiban pada level manapun. Mereka mentransformasi kemenangan Li Na sebagai kekuatan positif yang melejitkan harga diri, membangkitkan imajinasi akan keunggulan, serta memecut semangat kerja keras. Melalui tayangan media itu, kita bisa menebak apakah yang terjadi di masa depan. Tentu saja, Li Na baru akan bermunculan bak cendawan di musim hujan dan membangkitkan kebanggan bangsa itu.

Pertanyaan siang ini; seberapa seringkah kita mendengar kata keajaiban di media kita tentang torehan anak bangsa ini?


1 komentar:

Hasjmi mengatakan...

Sejak kehilangan Yayuk Basuki kita tak lagi menemukan jejak sang penerus. Kalaupun ada hanya sekadar tiupan angin sorga yang sejenak kemudian lalu menghilang dibawa angin lalu

Posting Komentar