Misteri Nusantara Kalahkan Peradaban Maya (2)

DALAM tulisan sebelumnya, saya telah menggambarkan salah satu relief yang ada di Candi Penataran, Jawa Timur. Di situ terdapat banyak relief pertempuran antara leluhur Nusantara versus prajurit Suku Maya yang digambarkan terjadi di Amerika Latin. 

gambar relief di Candi Penataran yang menggambarkan prajurit Suku Maya

Tapi dalam versi para arkeolog kita, relief itu digambarkan sebagai pertempuran antara Kresna melawan salah satu kerajaan. Mengapa mereka tidak mengeksplorasi simbol-simbol pakaian serta perhiasan juga tumbuhan yang nampak? Bukankah analisis ini akan membawa pada dugaan tentang adanya kontak kebudayaan Nusantara dengan peradaban Maya, yang disebut-sebut sebagai salah satu peradaban yang unggul.

Saya berpendapat bahwa munculnya beberapa artefak arkeologis kian menguatkan beberapa dugaan yang dikemukakan beberapa sarjana barat tentang letak Atlantis yang disebut-sebut sebagai pusat peradaban pada masanya. Temuan-temuan itu makin menunjukkan betapa hebatnya bangsa ini pada masa silam. Inilah negeri yang disebut Plato sebagai bangsa yang paling unggul dan telah menaklukan lebih dari tiga perempat dunia, yang kemudian tenggelam ketika Gunung Krakatau meletus dan memicu letusan gunung-gunung lainnya hingga es di kutub meluber. Selanjutnya banjir bandang terjadi dan menenggelamkan Nusantara.

Saya mendukung hipotesis Prof santos bahwa pada masa lalu, seluruh wilayah Nusantara menyatu sebagai sebuah daratan yang disebut Patahan Sunda (Sunda Plate) yang kemudian di dalamnya terdapat peradaban Atlantis. Pada masa itu, Nusantara pernah mencapai masa kejayaannya hingga dikenal di banyak tempat di dunia. Namun proses meleburnya es di kutub, serta proses sejarah yang kemudian menghempaskan negeri ini hingga ke tititk nadir dan kehilangan kebanggaannya.

Sebelum kian jauh dengan beragam spekulasi, marilah kita melihat beberapa kesamaan artefak antara Nusantara dengan peradaban Maya. sebagaimana telah dibahas pada tulisan sebelumnya. Seperti tulisan sebelumnya, saya tetap mengacu pada makalah Agung Bimo Sutejo dan Timmy Hartadi dari tim Geger Nuswantara dan Turonggo seto.

relief raksasa di Candi Penataran
Salah satu relief di candi Penataran yang mudah dikenali adalah wajah raksasa yang mengeluarkan lidah. Topeng wajah ini sangat populer di negeri kita dan muncul dalam berbagai nama. Saya lebih banyak menyaksikannya di Bali, dan dinamakan topeng rangda. Reliefnya juga ada di Candi Penataran, serta mudah ditemukan di mana-mana. Sebagaimana gambar berikut.

topeng Rangda di Bali

Nah, dalam penelusuran di internet, ternyata relief wajah yang sama juga ditemukan di Amerika Latin, dan dikenali sebagai salah satu Raja Aztec.  Pada tahun 2009, para arkeolog Mexico mengumumkan ditemukannya kuburan salah satu Raja Aztec yang terletak di Templo Mayor (Great Temple) di Mexico. Sekarang, perhatikan wajah yang ada di kuburan raja tersebut. 

patung Raja Aztec di Amerika Latin

Bahkan National Geographic juga ikut memuat gambar foto tentang ditemukannya kuburan tersebut, sebagaimana bisa dilihat DI SINI. Silakan koreksi jika saya salah. Wajah yang dianggap sebagai Raja Aztec tersebut adalah wajah barong atau topeng Rangda. Bagaimanakah menjelaskan kemiripan ini?

berita di situs National Geographic tentang ditemukannya kuburan Raja Aztec

Tak hanya itu. Di Candi Penataran juga ditemukan patung penjaga raksasa yang disebut Dwarapala. Raksasa tersebut memegang gada yang disampirkan di bahu sebelah kanan. Patung ini cukup populer dan telah mengalami modifikasi dalam bentuk yang bisa ditemukan di berbagai gedung yang ada di Jakarta dan Bali.

patung kecil penjaga raksasa di Candi Penataran.
Sayang sekali karena ujung gada terpenggal

Yang mencengangkan, patung ini juga bisa ditemukan di Amerika Latin dalam wujud penjaga. Perhatikan baik-baik patung yang ada di Candi Penataran, dan bandingkan dengan patung penjaga di peradaban Maya (Aztec) sebagaimana nampak pada gambar di bawah. Silakan koreksi jika saya salah. Bukankah ada kemiripan di situ? Kalaupun ada perbedaan, maka patung di Candi Penataran lebih detail bentuknya, serta penggarapannya lebih sempurna.

patung penjaga di Peradaban Maya

BERSAMBUNG....

Baca Juga:



11 komentar:

Dwi Ananta mengatakan...

Tak sabar menunggu kelanjutannya kak :)

Yusran Darmawan mengatakan...

thanks adik dweedy. mudah2an bisa dilanjut di tengah kesibukan di sini

Unknown mengatakan...

wah pengetahuan saya semakin bertambah nih kk...

Meike Lusye Karolus mengatakan...

saya juga kak...jadi makin penasaran..^^

tapi kayaknya memang betul deh kak, karena di Maluku dan daerah2 lain ada bekas kota di bawah laut, konon dulu katanya tenggelam entah karena apa. Tapi banyak yang menyebutnya dengan kemurkaan Tuhan seperti Sodom dan Gomora...

Anonim mengatakan...

kalo cerita ttg binte-binte itu bgmana? mgkn kanda bs mengulasnya dri sudut budaya? ada kaitannya atau bgmana?
trs kyakinan di sejumlah daerah, katakan semisal di buton, bhwa daerah itu akan mjd pusat perhatian dunia itu bgmana? jangan2 di situ ada peninggalan berharga?
(aslan)

abdulhalim mengatakan...

bagaimana kalau kita menggunakan pendekatan penyebaran agama hindu buda di indonesia. agamatersebut dari india yang secara geografis lebih dekat dari kebudayaan maya.apakah maya-hindi-jawa ada memiliki keterkaitan dalam hal keunikan patung yang ada di candipenataran?

ones zogza mengatakan...

memang di salah satu buku yang saya baca ada tertulis bahwa yang mendirikan kerajaan inca adalah salah satu tokoh dari bali yang karena suatu sebab melarikan diri ke yucatan.

admin mengatakan...

Ngga sabar nunggu lanjutannya kak !!!

Unknown mengatakan...

Artikel di atas, sebenarnya sangat menarik andaikan tidak ada pembahasan tentang meletusnya gunung Krakatau, karena era Lemuria, Atlantis jauh sebelum masa prasejarah. Sedangkan Krakatau, meletus pada tahun 1883 Masehi.

ifansa90 mengatakan...

Maksudnya itu Krakatau Purba, bukan yg 1883 apalagi yg anak krakatau spt sekarang

antung amrullah mengatakan...

Dan juga, penjaga yang memegang gada di Maya itu benar benar adalah penjaga dari nusantara, buktinya ialah gelang di pergelangan tangan atas yang khas nusantara..

Posting Komentar