Serial Avatar berakhir, Saya Kehilangan



AKHIRNYA, serial Avatar: The Last Airbender berakhir juga. Saya merasa kehilangan dan masih ingin menyaksikan serial ini. Serial ini adalah serial kartun yang paling saya suka. Kisahnya sarat dengan nilai filosofis, solidaritas, keberanian serta damai yang kesemuanya memancar dalam setiap episode. Saya tidak menyaksikannya secara rutin di Global TV (yang kebanyakan mengulang episode yang sudah tayang), tetapi melalui DVD bajakan yang kubeli di lapak-lapak penjual DVD setiap dua minggunya. Saya mengikuti serial ini sejak pertama kali DVD-nya beredar.

Saya tergila-gila menyaksikan serial ini. Terasa ada kerinduan dahsyat yang termanifes dan bersemayam pada diri seorang anak berkepala botak dengan baju rahib seperti biksu Tibet. Anak usia 12 tahun itu terlahir sebagai Avatar, sosok pembebas yang akan memburai perut penindasan sekaligus menjadi messiah (juru selamat) atas segala rupa kekacauan di bumi.

Sebelumnya, anak kecil bernama Aang terperangkap dalam sebuah bola es yang membeku di kutub selatan hingga 100 tahun. Anak itu seakan kaku dan tidak bergerak, hingga akhirnya ditemukan dua penjelajah suku air (water tribe) yaitu Katara dan Soka. 

Katara, sang perempuan pemberani tersentak ketika bongkahan es yang ditemukannya perlahan mencair sehingga sang anak keluar dari es dalam keadaan bugar. Anak dengan kepala licin dengan baju rahib seperti biksu Tibet, adalah generasi terakhir dari para pengendali udara yang nyaris musnah dibantai oleh bangsa Api. Anak yang kocak dan kadang tampak bodoh itu menyimpan kekuatan tersembunyi yang sanggup menggetarkan semesta. Sebab ia adalah sang terpilih, sang Avatar!

Ini adalah kisah tentang empat unsur semesta yang menjadi dasar dari lahirnya bangsa-bangsa dan suku. Peradaban manusia terbagi-bagi menjadi empat bangsa, Suku Air (Water Tribe), Kerajaan Tanah (Earth Kingdom), Pengembara Udara (Air Nomads), dan Bangsa Api (Fire Nation). 

Dalam setiap bangsa ada orang-orang yang dipanggil "Bender" (pembengkok, atau dalam hal ini pengendali) yang memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai bangsa mereka. Seni mengendalikan unsur alam ini merupakan perpaduan gaya seni beladiri dan sihir unsur alam. Dalam setiap generasi, ada seseorang yang mampu mengendalikan keempat unsur itu. 

Seseorang tersebut dipanggil sebagai Avatar, roh yang menitis dan bereinkarnasi secara terus-menerus dalam bentuk manusia. Ketika seorang Avatar meninggal dunia, dia akan terlahir kembali di bangsa yang gilirannya selalu bergantian sesuai dengan siklus Avatar (Avatar Cycle).

Minggu lalu, saya menyaksikan episode Avatar pada Book 3, episode ke-21. Saya terksima menyaksikan adegan terakhir ketika Aang berkelahi dengan Fire Lord (Raja Api). Betapa serunya pertarungan itu. Meskipun Avatar menguasai empat elemen, namun Raja Api menguasai ilmu api yang sangat dahsyat dan sesekali mengeluarkan petir. Pertarungan yang seru juga antara dua bersaudara anak Raja Api yaitu Pangeran Zuko dan Putri Azula. Penasaran? Saksikan sendiri deh.(*)


1 komentar:

cahyadaily.com mengatakan...

Ternyata ada juga yg menggilai avatar... Hemm.. 2008 waktu itu saya rela menunda berangkat kuliah demi serial ini. Secara internet msh susah d jangkau jadi kalo ketinggalan ga tau nonton dimana... Wekekekkeek.... Ya.. Sampai hari ini sudah punya anak dua dan baru 2 hari yang lalu anak saya perempuan saya ajak nonton avatar dan tiap hari ketagihan. Hohohoho. ..

Posting Komentar